apakah anda menyukai blog ini?

Senin, 08 November 2010

Getuk Goreng pun pakai Just In Time Inventory

Dalam beberapa jenis industri, diperlukan pengelolaan persediaan bahan baku dan bahan penolong dengan perhitungan yang cermat. Terutama industri-industri yang core bussinessnya di bidang makanan basah yang memiliki jangka waktu expired lebih pendek. Di Banyumas misalnya, terdapat banyak sekali industri-industri dari skala rumahan hingga skala menengah yang bergerak di bidang makanan basah. Misalnya di Banyumas ada industri makanan Golang-Galing, ondhe-ondhe, makanan kecil lainnya dan yang paling khas adalah Getuk Goreng di Sokaraja.
Getuk goreng yang berbahan baku utama singkong dan gula jawa yang notabene merupakan barang yang cepat busuk atau tidak layak produksi tentu perlu di kelola dengan baik agar perusahaan dapat menemukan formulasi persediaan yang tepat sehingga perusahaan tidak menderita kerugian. Salah satu perusahaan Getuk Goreng yang kami kunjungi adalah Getuk Goreng “Sari Madu”. Getuk Goreng “Sari Madu” berdiri sejak tahun 2005 dan baru memiliki satu cabang. Rata-rata produksi mencapai 50 kg untuk 2-3 hari. Produksi meningkat 50 – 100 kg per hari ketika hari Minggu, hari libur atau hari raya.
Kita mengenal beberapa jenis sistem persediaan, salah satunya adalah sistem “Just In Time Inventory” yaitu filosofi yang memusatkan pada eliminasi aktivitas pemborosan dengan cara memproduksi produk sesuai dengan permintaan konsumen dan hanya membeli bahan sesuai dengan kebutuhan produksi.
Lalu pertanyaannya, bagaimana perusahaan memanage persediaan bahan baku dan bahan penolong agar persediaan yang ada di gudang sesuai dengan kebutuhan produksi? Jangka waktu produksi perusahaan antara 2 atau 3 hari sekali, kecuali hari libur memungkinkan perusahaan untuk produksi tiap hari. Perusahaan menerapkan sistem persediaan Just In Time pada bahan baku singkong dan gula jawa sehingga persediaan bahan baku tersebut nol. Sedangkan untuk bahan baku minyak goreng terdapat persediaan minimal 5 kg. Dalam perusahaan tersebut tidak ada biaya pemesanan, biaya setup maupun biaya penyimpanan. Karena sekali melakukan proses produksi. Setiap kali pembelian bahan baku yaitu singkong, langsung dilakukan proses produksi pembuatan getuk goreng.
Dengan demikian, rata-rata industri getuk goreng sebagai industri makanan yang jangka waktunya terbatas maksimal hanya bertahan satu minggu, sistem persediaan just in time inventory sangat cocok diterapkan karena sekali pembelian bahan baku langsung dihabiskan untuk proses pembuatan getuk goreng itu sendiri, jadi persediaan diminimalkan sampai nol.
Just in time inventory tidak hanya diterapkan di industri getuk goreng saja, tetapi dapat juga diterapkan di industri makanan lainnya yang tidak bisa bertahan lama. Penggunaan sistem ini akan meningkatkan efektifitas modal karena barang yang diproduksi sesuai dengan permintaan konsumen sehingga benar-benar meminimalisir kerugian yang disebabkan kapasitas menganggur (idle capacity). Sistem ini direkomendasikan untuk dapat diterapkan di berbagai skala industri. Dari industri skala rumahan sampai industri skala besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar